Genap enam bulan keluarga kecil saya menghuni
kontrakan tepi laut di Kota Balikpapan. Profesi suami sebagai abdi Negara di
bawah komando Bu Menteri nyentrik yang hobi bakar kapal negeri tetangga pencuri
ikan. Profesi suami sayalah yang membawa kami merantau ke beberapa provinsi
antar pulau. Bitung, Gorontalo, Manado, dan kali ini Balikpapan yang kami
singgahi.
Selagi meninggalkan keriuhan sosialita teman bermain
di Jawa, merantau memberikan banyak pengalaman berharga bagi saya. Mengamati,
menghargai, dan terkadang mengikuti budaya masyarakat yang kami singgahi demi
mengamalkan di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Yang pasti kami
selalu berusaha menikmati kultur budaya masyarakat tempat kami tinggal. Tahun
lalu di Manado, kami merasakan riuhnya merconan saat mendekati hari Natal.
Tahun ini di Balikpapan, kami menikmati riuhnya merconan di bulan puasa,
mendekati Lebaran. Alhamdulillah.