Monday, February 14, 2011

Ayo ke Museum

heheheh,,, judulnya seperti ajakan rajin ke bank.

Ini energi masih muda kita harus salurkan untuk sering napak tilas atau bahasa kerennya backpacker. Menapaki jejak sejarah founding fathers negeri luhur ini. Dengan menyaksikan langsung sisa peninggalan mereka, maka akuilah bahwa negeri ini begitu luhur dan kaya.

Sejak kecil aku sudah sering daiajak orangtuaku berziarah ke makam wali sembilan. Ya, sejak aku masih TK dan rutin setiap tahunnya. Kebetulan orangtuaku rutin mengadakan jama'ah ziarah wali sembilan. Sisa penginggalan wali sembilan itu banyak rupa, ada makam, goa, pohon, danau, batu, mesjid, rumah, apapun. Semuanya menyimpan cerita bagaimana para sang wali menjalankan dakwah di nusantara dengan cara damai yang perlahan tapi pasti. Hidayah itu turun dengan santun, bukan dengan kekerasan!


Di kota Surabaya ini aku mulai mengunjungi museum House of Sampoerna,letaknya di deretan kota tua Surabaya bagian utara. Surabaya pernah menjadi kota yang mengawali kapitalisasi gula, diikuti dengan tembakau yang tak kalah kaya. Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, imigran Tionghoa dari Fujian, Tiongkok dengan nama Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee yang kemudian berubah menjadi NV Handel Maastchapij Sampoerna. House Of Sampoerna berlokasi di Jl. Taman Sampoerna 6, Surabaya.

Di dalam museum yang merupakan pabrik rokok Sampoerna di awal berdirinya, terdapat berbagai barang bersejarah. Di antaranya, mesin cetak rokok, alat ukur kandungan rokok, motor, mobil, dan di lantai dua terdapat sebarisan buruh perempuan yang sedang melinting rokok. Di balik kaca, bisa terlihat aktivitas mereka seperti robot, badan dan tangannya bergerak berirama dari pagi hingga sore nanti akan tetap begitu. Ironis, upah mereka pastilah tak seberapa jika dibandingkan dengan besarnya keuntungan penjualan rokok.

Dari napak tilas ini, memberiku sedikit ruang berpikir. Wawasan tentang pembuatan rokok dan kebesaran bangsa pengekspor rokok terbesar ini. Berikutnya aku akan mengunjungi tempat bersejarah lain yang memprovokasi jiwaku dalam nasionalisme.

3 comments: