Wednesday, November 3, 2010

Perempuan-perempuan Minke

Pernah dirinya mengakui sebagai mata keranjang. Itu didasarkan pada penilaian kawan-kawan dekatnya. Dan bukan mata keranjang hidung belang, yang sebatas menyukai kecantikan dan kemolekan tubuh perempuan lalu mempermainkan semaunya. Menuykai, mencintai, dan mengagumi kecantikan perempuan dengan keseluruhan. Jika ada kepatutan baginya bersanding dengan sang perempuan, maka diperistrilah dengan segenap tanggung jawab lelaki sejati. Jika tiada kepatutan, maka mengagumi sajalah, sekaligus menjadikannya inspirasi keagungan hidup.

Sang Bunda. Perempuan yang melahirkan dan mendidiknya dalam lingkungan kerajaan kecil bernama kabupaten. Perempuan jawa tulen, tak ada padanya pendidikan tinggi bagi perempuan di jamannya. Namun kecerdasanlah yang membuatnya mampu mengimbangi pola pikir suaminya yang bupati. Setiap anak pasti mengagumi ibundanya, begitupun dengan Minke. Dia yang selalu menantang kerasnya pikir dan teguhnya hati Minke.

Friday, October 29, 2010

Jurus Tandur

By. Slank


Maju terus pantang mundur
Maju ke depan jangan ke belakang
Maju terus pantang mundur
Untuk kebenaran

Walau banyak yang coba jegal kita
Kita selalu tegak
Walau orang coba gagalkan kita
Kita pasti bertahan (jurus tandur)

Maju terus pantang mundur
Jalan yang lurus tak bernah kabur
Maju terus pantang mundur
Demi keadilan

Walau beribu-ribu rintangan
Kita selalu tebas
Walau berjuta-juta halangan
Kita pasti berantas

Putih itu adalah putih
Jangan hitam bilang jadi
Abu-abu

Maju terus pantang mundur
Ini dadaku hai mana dadamu
Jurus tandur

Saturday, October 23, 2010

Ada Apa Dengan Film Indonesia?


Yang membuat saya paling geregetan adalah film horor Indonesia. Film ini nggak jelas juntrungannya. Selalu ada unsur seks di dalam film yang sama sekali nggak ‘scary’ ini. Apakah segitu rendahnya martabat selera perfilman kita? Sehingga kalau nggak ada unsur seksnya nggak menarik. Sebut saja beberapa film horor di antaranya Kain Kafan Perawan, Hantu Binal Jembatan Semanggi, Diperkosa Setan, Tetesan Darah Perawan, Suster Keramas, dan judul film horor lainnya. Dari judulnya saja bukan pilihan kata yang mengindikasikan horornya yang menarik, melainkan diksi berlabel seks yang justru menarik.

Tuesday, October 19, 2010

Komunisme dan Pan-Islamisme

Tan Malaka (1922)


Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009

Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat pada tanggal 12 Nopember 1922. Menentang thesis yang didraf oleh Lenin dan diadopsi pada Kongres Kedua, yang telah menekankan perlunya sebuah “perjuangan melawan Pan-Islamisme”, Tan Malaka mengusulkan sebuah pendekatan yang lebih positif. Tan Malaka (1897-1949) dipilih sebagai ketua Partai Komunis Indonesia pada tahun 1921, tetapi pada tahun berikutnya dia dipaksa untuk meninggalkan Hindia Belanda oleh pihak otoritas koloni. Setelah proklamasi kemerdekaan pada bulan Agustus 1945, dia kembali ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dia menjadi ketua Partai Murba (Partai Proletar)), yang dibentuk pada tahun 1948 untuk mengorganisir kelas pekerja oposisi terhadap pemerintahan Soekarno. Pada bulan Februari 1949 Tan Malaka ditangkap oleh tentara Indonesia dan dieksekusi.

Kamerad! Setelah mendengar pidato-pidato Jenderal Zinoviev, Jenderal Radek dan kamerad-kamerad Eropa lainnya, serta berkenaan dengan pentingnya, untuk kita di Timur juga, masalah front persatuan, saya pikir saya harus angkat bicara, atas nama Partai Komunis Jawa, untuk jutaan rakyat tertindas di Timur.

Friday, September 17, 2010

Tambangan oh... Tambangan

Sungai di Pulau Jawa memang tidak sebesar sungai di pulau lainnya, Kalimantan dan Sumatera misalnya. Sungai terbesar di Jawa timur adalah Sungai Brantas. Di sepanjang sungai ini banyak penambang pasir liar yang tidak mengindahkan bahay erosi.

Ada sebuah alat transportasi peninggalan nenek moyang yang hingga kini masih dioperasikan. Yaitu Tambangan, sebuah alat tarnsportasi yang digunakan untuk sekedar menyeberangi Sungai Brantas. Cukup dengan membayar sebesar Rp 1000 atau seikhlasnya kita sudah bisa menyeberang Sungai Brantas tanpa harus memutar jalan. Bisa dibayangkan jika Tambangan ini tidak ada, orang akan jauh memutar jalan untuk melintas di atas jembatan. Beruntung di dekat rumah teman saya ada kendaraan ini, sehingga saya berkesempatan menaikinya bolak-balik.

Saturday, September 11, 2010

Sunday, September 5, 2010

Jayalah Jajanan Daerah

Makanan daerah kini semakin banyak diminati. Arus ekonomi global yang membuka lebar pintu masuk produk luar negeri, juga berismbas pada kuliner luar negeri. Maka masyarakat mengenal berbagai makanan luar negeri seperti Macaroni dan Pizza dari Itali, Sosis dari Jerman, Kebab dari Turki, dan berbagai makanan dari luar negeri yang lainnya. Semua makanan itu sangat digemari terutama oleh masyarkat perkotaan. Ada prestise tersendiri ketika mengkonsumsi makanan tersebut. Meski lidah dipaksakan untuk merasakan enak, nyatanya makanan tersebut semakin banyak diminati.

Tak mau kalah dengan makanan luar negeri, kini semakin banyk pula makanan khas daerah di Indonesia yang dipasarkan. Tidak perlu jauh-jauh ke Bandung untuk menikmati Batagor maupun Siomay, atau ke Maksaar untuk menikmati segarnya es Pisang Ijo.

Saturday, September 4, 2010

AVATAR


Penjaga Keseimbangan Alam

Kali ini pertempuran tentara AS dengan bangsa Na’vi yang tinggal di Pandora. Dalam sejarah, Amerika menjajah suku Indian yang takluk pada penyerangan para Yankee. Maka habislah suku yng menyembah kekuatan roh leluhur tersebut. Selebihnya, Amerika selalu tampil sebagai penolong kemerdekaan bagi Negara lain. Bagi Filipina, tentara Amerika pernah membantu mengusir Spanyol dari tanahnya. Dan bagi Indonesia, Amerika juga yang membantu mengusir Jepang pulang merutuki nasib negerinya diajtuhi bom atom. Politik tanam budi rupanya bagus diterapkan dengan tidak membiarkan tangan menjadi kotor. Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tidaklah gratis. Bangsa ini harus rela menukarnya dengan gunung emas di Papua. Jayalah Freeport Indonesia di tengah primitifnya rakyat Papua.

Kembali ke perang di Pandora. Tentara bayaran dari AS dikerahkan untuk menjarah unobtanium yang bernilai ratusan juta dollar. Unobtanium, tersimpan di bawah pohon yang dihuni seluruh rakyat suku Omaticaya. Gambaran suku Omaticaya tidak jauh beda dengan ciri suku Indian. Mereka memuja roh leluhur, berkendara kuda, bersenjata panah dan pisau, dan melumuri tubuhnya membentuk lukisan. Ciri yang hampir sama dengan suku Indian. Satu lagi, mereka mengagumi Makto, nama sejenis burung besar yang disebut ikran, Makto sangat ditakuti. Dan suku Indian mengagumi burung elang sebagai symbol kekuatan dan penyatuan dengan alam. Ini ciri manusia primitif.

Masuklah Jake Sully dengan tubuh avatarnya ke dalam kehidupan Na’vi. Jake Sully, seorang mariner cacat kaki yang pemberani dan pantang menyerah. Awalnya dia bertugas mempelajari cara hidup dan kondisi geografis Omaticaya. Dalam waktu Jake mempelajari kehidupan suku yang memuja Eywa tersebut, dia justru jatuh cinta. Jatuh cinta pada hutan, pada peradaban, dan pada Niytiri anak sang kepala suku. Waktu tiga bulan untuk merelokasi warga suku untuk pergi meninggalkan rumah pohon tidak berhasil. Jake Sully sudah tahu bahwa mereka tidak akan pergi meninggalkan tanah airnya. Yang ada mereka akan berjuang mati-matian mempertahankan rumah pohon besar.

Waktu yang ditentukan untuk merelokasi telah tiba. Jake justru berpihak pada Omaticaya dan turut berperang melawan tentara AS. Pohon berhasil ditumbangkan, sebagian rakyat Omaticaya mati tertimpa pohon dan sebagian yang masih hidup pergi sebagai orang yang kalah. Eywa, sang Dewa, memihak pada keseimbangan alam. Kecanggihan militer AS lumpuh di hadapan serbuan hewan-hewan buas, pasukan berkuda, dan pasukan berkendara ikran. Tidak lama, manusia-manusia dari bumi itu pulang ke tempat asalnya di bumi. Menyingkir pergi tak boleh mengganggu lagi, jangan mengacaukan keseimbangan alam Pandora.

Di negeriku, masyarakat Papua berhadapan dengan penambanga emas dari Negara luar. Tanah ulayat digilas traktor diratakan menjadi jalan beraspal. Dilintasi oleh kendaraan industry. Sang kepala suku hanya melihat nanar kepada tanahnya. Terbayanglah kemarahan sang leluhur.

ANAK SEMUA BANGSA


Kesadaran Minke Tergugat, Tergurah, dan Tergugah


Roman kedua tetralogi Buru, Anak Semua Bangsa. Minke yang aktif menulis tentang kritik kemanusiaan dihadapkan pada tantangan baru. Tantangan sebagai Pribumi lulusan H.B.S yang hanya selalu menulis dalam bahasa Belanda. Sahabatnya, Jean Marais menantangnya untuk menulis dalam bahasa Melayu. Sahabatnya yang lain, Kommer, lebih keras mendorongnya turun ke bawah mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah Pribumi yang tak berdaya melawan kekuatan raksasa Eropa.

Dirangkai dengan banyak cerita perjalanan hidupnya bersama Nyai Ontosoroh, gurunya yang agung. Kematian istrinya, Annelies di Nederland, tidak membuat Minke terpuruk dan arut dalam kedukaan. Mamanya, sang Nyai yang mengajarkan bagaimana menghadapi kepedihan. Adalah melanjutkan hidup, berdamai dengan nasib dan mengutamakan hal kemanusiaan seadil-adilnya.

Thursday, September 2, 2010

Mereka dan Konversi LPG

Ini cerita tentang pengalaman saya sebagai petugas surveyor konversi minyak tanah ke LPG. Di tahun 2008 Pemerintah menelurkan kebijakan yang banyak menuai kritik. Kebijakan konversi minyak tanah ke LPG. Menurut pengamat regulasi, ini adalah kebijakan paling bodoh karena dipaksakan kepada masyarakat Indonesia. Demikian karena menurut mereka konversi ini tidak dibarengi dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dibentuklah sebuah tim besar di Kota Malang yang bertugas melakukan sosialisasi dan survey masyarakat. Aku dengar di beberapa daerah lain menolak konversi ini. Ada isu bukannya menolak, tapi menunda untuk digunakan kepentingan kampanye calon wali kota tertentu. Tim di Malang ini memang terkesan dipaksakan. Aku yang waktu itu sangat membutuhkan pekerjaan hanya tahu ada lowongan pekerjaan. Belakangan baru kutahu pekerjaan itu adalah sosialisasi penggunaan kompor LPG dari rumah ke rumah.

Friday, August 27, 2010

Mushola Berseberang Negara


Pulau Batam yang berseberangan langsung dengan Singapura merupakan pulau dengan kota penuh warna. Namun ironisnya, tidak terlihat satu budaya adat tertentu yang mewarnainya. Yang ada justru karut marut dunia kerja yang mewarnai kehidupan. Sejauh mata memandang, hanya bangunan ruko dan pabrik-pabrik mendominasi. Itulah yang kemudian menjadi ciri khas wajah Batam.

Wednesday, August 25, 2010

Potret Panen dan Mimpi Wereng


by. Iwan Fals

Panen tiba
Petani desa memetik harapan
Bocah bocah berlari lincah
Di pematang sawah
Padi menguning
Lambai menjuntai
Ramai dituwai
Riuh berlagu lesung bertalu irama merdu
Senja datang mereka pulang
Membawa harapan
Pesta pora hama di lumbung
Nyanyikan tralalala
Balai reot bambu rapuh menyambut tubuh
Penat raga sarat peluh luruh
Mata belum sempat pejam
Terbayang cemas
Kaum hama semakin mengganas

Lirik lagu ini menggambarkan kegembiraan warga desa menyambut panen. Musim panen yang dirayakan warga desa karena datangnya harapan. Hasil panen dituai bersama, gabah ditukarkan dengan uang dan sebagian berupa beras. Beras ini cukup untuk 3 bulan ke depan selagi musim panen tiba lagi.

Turun ke Jalan


by. Jambore

Mari kita bergandeng tangan
Tuk menggalang kekuatan dengan turun ke jalan
Mari kita acungkan tangan
Tuk ungkapkan perlawanan terus maju ke depan
Mari kita kepalkan tangan
Tuk teriakkan segala tuntutan perubahan
Rakyat pasti menang memerangi penjajahan
Karena kemerdekaan adalah jiwa kita
Rakyat pasti menang
Melenyapkan penindasan karena keadilan adalah nurani kita
Yakinlah rakyat pasti menang
Yakinlah rakyat pasti menang
Rakyat pasti menang memerangi penjajahan
Karena kemerdekaan adalah jiwa kita
Rakyat pasti menang melenyapkan penindasan
Karena keadilan adalah nurani kita
Yakinlah rakyat pasti menang
Yakinlah rakyat pasti menang

Lagu yang satu ini memang pas dinyanyikan saat turun ke jalan. Meski lagunya dibawakan dengan melow tapi efeknya cukup membangkitkan semangat cadas. kata Yakinlah berulang kali dikatakan untuk memberi semangat pelan namun pasti untuk menuju kemengan rakyat yang sejati.

Dendam Damai


by. Iwan Fals

Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama
Bagi kita rakyat biasa
Tak berdaya ditodong senjata
Mencuri hidup yang hanya sekali
Hanya berdoa yang kita bisa
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai di mana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini
Tidak bisakah kita saling berpelukan
Bukankah indah hidup bersama
Saling berbagi saling mencinta
Terasa hangat sampai ke jiwa
Memancar ke penjuru dunia
Jangan goyah percayalah teman
Perang itu melawan diri sendiri
Selamat datang kemerdekaan
Kalau kita mampu menahan diri
Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai di mana
Bersembunyi tak ada wujudnya
Kapan berakhirnya situasi seperti ini
Tidak bisakah kita saling berpelukan

Lirik yang menggambarkan situasi yang sangat utopis. dendam damai dimana????

Monday, August 23, 2010

Kawin Kontrak Lebih Baik

Dinar belia baru lulus SMA. Merasai hidupnya harus berisikan penuh warna. hidup hanya seklai, tak mau masa muda ini terlewat dengan sepi begitu saja. Banyak keinginan dan ide demi melewatinya dengan riang dan keceriaan, Dinar bertekad menikmati hidup ini tanpa duka. Tidak ada cita untuk melanjutkan jenjang pendidikan selepas sekolah menengah. Dinar berangan, bahwa hidupnya bukan untuk sekolah melulu, usai sudah berakrab dengan angka dan buku-buku. Kini saatnya menjalai hidup merdeka seperti ketentuannya sendiri. Belajar dari alam yang lebih memanusiakan baginya.

Gadis bunga desa dari Sumedang ini memang sudah biasa berganti pacar sejak umur 13 tahun. Tubuhnya mungil, kulit putih, wajah agak tirus, hidung lancip, dan gaya bicaranya cerewet menggemaskan.

Tuesday, August 17, 2010

17 Agustus tanggal meninggalnya WR Soepratman


Sumpah Anak Bangsa:
1. Kami Anak Bangsa Indonesia bersumpah, berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan
2. Kami Anak Bangsa Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan
3. Kami Anak Bangsa Indonesia bersumpah, berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan.
Merdeka!!!

Thursday, April 8, 2010

Jare Modern Jeh!


Membincang Spirit Modernitas
Modern. Satu kata ini seakan memberikan gengsi tersendiri bagi yang mengucapkannya. Ibarat kata sakti yang mampu mengangkat posisi seseorang, sehingga mendongaklah orang di hadapannya. Tidak berlebihan, karena pemahaman modern sebenarnya tidak semudah mengucapkan dan mengakuinya. Seolah modern identik dengan pemakaian atribut yang serba canggih. Tidak sekedar itu, modern sesungguhnya adalah sebuah spirit keakuan setiap individu.

Monday, March 15, 2010

Antara Jamila dan Firdaus

Film tentang perempuan yang digarap oleh para aktivis perempuan selalu berkisah tentang ketertindasan kaumnya. Tentu saja, karena ini adalah aksi menyuarakan keresahan mereka sekaligus ekspresi menyalurkan bakat sineasnya. Sebut saja film Pertaruhan dan Perempuan Punya Cerita garapan Nia Dinata, dua film yang menyajikan beragam kisah perempuan tentunya. Yang pasti, dua film itu menyajikan gambar yang sama yaitu perempuan dan seks. Masih lekat dalam ingatan, di tahun 1998 Ayu Utami muncul sebagai pemenang sayembara novel dengan Saman-nya. Novel yang disebut-sebut hadir dengan cerita yang berani mendobrak tabu.
Jadilah sambutan yang luar biasa dari kehadiran Ayu Utami dan Saman-nya. Diikuti oleh kumunculan penulis-penulis perempuan muda yang menulis dengan peceritaan yang sama. Perempuan dan seks. Dan mereka disebut Sastrawangi. Benar saja, novel-novel karya mereka pun laris di pasaran dan jadi rajin dikaji dalam k kelas-kelas kuliah jurusan sastra.

Saturday, March 13, 2010

Buah Nyentrik Kekayaan Tanah Negeri

Buah manggis merupakan buah tropis yang eksotik yang digemari banyak orang. Buah manggis memiliki perpaduan warna yang indah dan cita rasa yang khas yakni perpaduan rasa manis, asam dan sepet yang tidak dimiliki oleh buah-buah lain. Buah manggis selain terkenal di Indonesia juga terkenal di berbagai negara-negara di dunia dengan sebutan “queen of fruit” dan “finest fruit of the tropics”. Buah manggis memiliki segudang manfaat dan banyak mengandung vitamin, gula dan kandungan yang lain yang dapat berguna untuk tubuh. Buah manggis setelah dipanen tetap melangsungkan proses respirasi dan metabolisme lainnya. Selama proses ini dikeluarkan CO2 dan air, serta dikonsumsi O2 yang ada di sekitarnya.